Bertempat di Ruang Media Center, Kepala BNNP Bali (BJP. Rudy Ahmad Sudrajat, S.I.K.,MH) didampingi Plt.Kabag Umum, Katim Pencegahan,Katim Dayamas dan staf P2M. Acara diawali dgn pembukaan oleh MC lalu dilanjutkan menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya dan Mars BNN, kemudian dilanjutkan acara pembukaan Rakernis oleh Kepala BNN RI (Irjen Pol. Marthinus Hukom, S.I.K.,M.Si). Kepala BNN RI memberikan arahan mengenai adanya intruksi terkait efisiensi anggaran,dimana para satker tetap melaksanakan program P4GN secara maksimal menyesuaikan dgn anggaran yg ada, memetakan jejaring dgn melibatkan para influencer dalam penyebaran informasi edukasi P4GN, pemanfaatan teknologi digital dan menyasar dalam penyampaian informasi edukasi. Setelah dibuka oleh Bapak Kepala BNN RI dilanjutkan dgn arahan dari Deputi Pencegahan (M.Zainal Muttaqien, S.H.,S.I.K.,M.A
- P) ttg Efektifitas Program P4GN Bidang Pencegahan di Masa Efisiensi Anggaran. Dijelaskan juga ttg strategi BNN RI di Bid.Pencegahan di 3 lokus (Daerah Pesisir, Perbatasan dan Kawasan Rawan). Deputi juga memberika arahan utk memilah kegiatan prioritas dgn mengutamakan kegiatan yg berhubungan dg masyarakat, mengubah kegiatan paket pertemuan menjadi kegiatam Hybrid, memperkuat kolaborasi antat K/L/D dan instansi swasta, optimalisasi peran-peran tokoh komunitas /masyarakat. Lalu dilanjutkan dgn arahan dari Karo Ren BNN RI trkait anggaran yg diefisiensi dilingkungan BNN.
Kemudian dilanjutkan dgn paparan dari Direktur IE ttg pengelolaan kegiatan Informasi dan Edukasi yg menyesuaikan dgn efisiensi anggaran, dimana strategi yg dpt dilakukan adalah: penguatan kolaborasi, penguatan intelijen, penguatan wilayah pesisir dan perbatasan negara, penguatan kerjasama dgn negara perbatasan, pendekatan iconic dan tematik, penguatan sumber daya dan infrastruktur. Kemudia dilanjutkan dgn paparan dari Direktur Advokasi ttg program Advokasi di BNNP/BNNK tahun 2025, disampaikan bahwa rencana program Desa Bersinar dgn lokus: mengacu pada data IKRN/Intelejen, wilayah perbatasan,pesisir dan kawasan rawan, dapat mengintervensi kembali desa sebelumnya apabila tingkat kerawanan belum menurun, 7 provinsi prioritas semua intervensi kolaboratif cegah,dayamas, rehab dan berantas wajib 1 lokus.
Kemudian dilanjutkan dgn pemaparan materi dari 2 narasumber eksternal yg dipandu oleh moderator,yaitu:
Narasumber 1 menyampaikan ttg “Membangun Komunikasi Efektif di Dunia Digital untuk Pencegahan Narkoba di Indonesia”. Disampaikan bahwa media sosial merupakan media yg digunakan utk mnyebarkan informasi dgn cepat dan memiliki jangkauan yg lebih luas dgn tujuan para penerima pesan bisa memahami maksud dari pesan tsb secara bersamaan. Dengan komunikasi digital yg tepat kita tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menginspirasi partisipasi dan membangun kepercayaan.
Lalu narasumber kedua ttg “Strategi Komunikasi Pencegahan Narkoba”, dijelaskan point penting dalam strategi komunikasi publik adalah: mengidentifikasi target audiens, mengembangkan pesan yg jelas dan efektif,menggunakan media ug tepat, menggunakan bahasa yg sederhana dan mudah dipahami, menggunakan yg relevan dan menarik. Kemudian dilanjutkan dgn sesi diskusi.
#indonesiabersinar
#balibersinar
#ASNBerAKHLAK
#banggamelayanibangsa
