Pemaparan materi oleh Kepala Bagian Umum, permasalahan umum narkotika di kalangan masyarakat, narkotika merupakan penyakit kronis, yang menyebabkan kerusakan otak permanent, ketergantungan pada obat,dan lost generation. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan banyak pintu masuk melalui laut, dan pelabuhan tidak resmi, indonesia merupakan penduduk dengan rangking 4 terbesar di dunia setelah cina, amerika, india, maka dari itu dapat berpotensi mendatangkan keuntungan bisnis narkotika. Narkotika memiliki jaringan internasional, mulai dari afrika barat, iran, afganistan, tiongkok, malaysia, indonesia dan wilayah eropa,penyebaran narkotika di indonesia menyasar pasaran dari generasi tua, muda, remaja dan anak-anak, di masa kini narkotika juga menyasar lembaga permasyarakatan menjadi tempat peredaran narkotika.
Di bali khususnya terdapat banyak diskotik hiburan malam, pelabuhan resmi, pelabuhan tikus dan 1 bandara, maka jaringan narkotika bisa masuk dari mana saja jika kita lengah dalam pengawasan daerah sendiri terhadap peredaran narkotika. Modus dalam peredaran gelap narkoba yaitu melalui belanja online dan bisa melalui jasa ojek online, perekrutan kurir melalui media sosial dengan cara di cari oleh agen pengedar karena kalimat yang menurut predator narkoba bisa direkrut sebagai kurir, melalui jasa exspedisi, dan metode shoot gun dengan memecah distribusi narkotika ke berbagai wilayah menggunakan sejumlah kurir. Dari 800 narkotila jenis baru di dunia, 71 jenis telah masuk ke indonesia, dan baru 68 jenis yang telah diatur dalam permenkes no 7 tahun 2018 tanggal 6 maret 2018.
Dari survei prevalensi penyalahgunaan narkoba di provinsi bali tahun 2018 ,tercatat di lingkungan pekerja dengan jumlah yang terpapar narkoba sebanyak 31.178 orang, coba pakai 18.083 orang sedangkan teratur pakai 13.095 orang, dalam lingkungan pelajar/mahasiswa yang tercatat yang terpapar narkoba sebanyak 5.318 orang dan 533 orang merupakan pecandu. Upaya pencegahan yang di lakukan oleh BNN Provinsi Bali dengan melantik pecalang sebagai relawan anti narkoba, penyusunan pararem dan pencanangan desa bersih narkoba, serta implementasi kurikulum terintegrasi P4GN. Untuk indeks ketahanan diri anti narkoba ,bali menduduki ranking 1 di indonesia.
Besar harapan generasi muda dalam P4GN, yaitu kembangkan potensi diri, membentuk organisasi yang peduli tentang bahaya narkoba, aktif dan innovatif dalam berkarya, berjiwa mandiri, bermanfaat bagi masyarakat yang luas, dan berani menolak ajakan teman yang bersifat negatif.
