
Terdapat 6 strategi BNN salah satunya adalah kolaborasi dan BNN saat ini sedang melakukan pendekatan-pendekatan yang bersifat pembinaan keluarga dan feminisme karena, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba hari ini ini sangat berhubungan erat dengan hubungan antara ibu dan anak, hubungan antara anak dan ayah, dan hubungan ini yang membangun satu ketahanan moral pada seorang anak itu ketika dia akan bertumbuh menjadi dewasa.
Tim penggerak PKK adalah gerakan atau organisasi yang didominasi oleh ibu-ibu dengan pendekatan feminisme dalam pendekatan pencegahan narkoba.
Data BNN menunjukkan bahwa terdapat 312.000 remaja Indonesia yang saat ini terjebak dalam penyalahgunaan narkotika. faktor utama seorang anak menjadi seorang pengguna, pertama adalah rasa ingin tahu yang kuat penasaran ingin merasakan narkotika itu seperti apa, kedua adalah pengaruh usia sebaya.
Basis pendidikan dan keluarga adalah dari keluarga ,dimana ibu memegang peranan penting melalui pendekatan pendekatan feminisme dan pendekatan pembinaan keluarga
Hal tersebut disampaikan Kepala BNN RI dalam sambutannya pada acara Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara BNN dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Pusat yang dilakukan Kepala BNN RI dan Ketua TPPKK Ny. Tri Tito Karnavian di R. Muh. Hatta-Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Rabu (21/5).
Analis SDM Aparatur Ahli Muda BNNP Bali Hafzah Ayu Hagaspa.,S.I.Kom.,M.M menghadiri acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Narkotika Nasional dengan Nota Kesepahaman (NK) antara BNN dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Pusat yang akan dilaksanakan secara daring/online pada hari Rabu, tanggal 21 Mei 2025 pukul 13.00 WIB s.d. selesai secara virtual.
#IndonesiaBersinar
#BNNPBALI